Fungsi dan Pengertian Pranata Sosial
1. Pengertian Pranata Sosial
Koentjaraningrat mengatakan
bahwa pranata sosial adalah
suatu sistem tata kelakuan dan
hubungan yang berpusat kepada
aktivitas-aktivitas untuk
memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan
khusus dalam kehidupan
masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut
dapat dipahami bahwa
dalam sebuah pranata sosial terdapat
dua hal yang utama, yakni
aktivitas untuk memenuhi
kebutuhan dan norma yang mengatur
aktivitas tersebut. Di dalam
pranata sosial terdapat seperangkat
aturan yang berpedoman pada
kebudayaan. Oleh karena itu pranata
sosial bersifat abstrak karena
merupakan seperangkat aturan.
Adapun wujud dari pranata
sosial adalah berupa lembaga (institute).
Pranata dan lembaga memiliki
makna yang berbeda. Pranata
merupakan sistem norma atau
aturan-aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang
khusus, sedangkan lembaga atau institute
adalah badan atau organisasi
yang melaksanakan aktivitas
itu. Misalnya secara naluriah
setiap manusia memiliki kebutuhan
penyaluran hasrat seksual.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut
orang harus berkeluarga yang
diawali dengan mencari pasangan
yang cocok kemudian menikah
secara sah. Dalam hal ini untuk
membentuk keluarga ada lembaga
yang mengurusinya, yakni
lembaga perkawinan.
Menurut Koentjaraningrat,
pranata sosial memiliki delapan
macam tujuan, yaitu:
a. Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan sosial dan
kekerabatan, yaitu yang disebut
kinship atau domestic institutions.
Contohnya perkawinan, pinangan,
tolong-menolong
antarkerabat, pengasuhan anak,
sopan santun antarkerabat,
sistem istilah kekerabatan,
poligami, perceraian, dan sebagainya.
b. Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk
mata pencaharian hidup,
memproduksi, menimbun, dan
mendistribusikan harta benda
atau economic institutions.
Contohnya pertanian, perikanan,
koperasi, dan macam-macam
perdagangan.
c. Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan pengetahuan dan
pendidikan manusia atau educational
institutions. Contohnya
pendidikan masyarakat, TK, SD,
SMP, SMA, perguruan tinggi,
tempat-tempat kursus, dan
tempat-tempat pelatihan lainnya.
d. Pranata yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan ilmiah
manusia atau scientific
institutions. Contohnya berbagai
macam metode ilmiah dan pendidikan ilmiah lainnya.
e. Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk
menyatakan rasa keindahan dan
rekreasi atau aesthetic and
recreational
institutions. Contoh: seni suara, seni rupa, seni
gerak, seni lukis, dan seni
sastra.
f. Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk
berhubungan dengan Tuhan atau religius
institutions.
Contohnya doa.
g. Pranata yang bertujuan
memenuhi kebutuhan manusia untuk
mengatur kehidupan berkelompok
atau bernegara atau political
institutions.
Contohnya pemerintahan, demokrasi,
kehakiman, kepolisian, dan
sebagainya.
h. Pranata-pranata yang mengurus
kebutuhan jasmani manusia
atau somatic institutions. Contohnya
pemeliharaan kecantikan,
kesehatan, dan kedokteran.
2. Fungsi Pranata Sosial
Secara umum keberadaan pranata
sosial dalam kehidupan
masyarakat berfungsi:
a. Menjaga
keutuhan masyarakat
Kehidupan masyarakat merupakan
suatu sistem, sehingga
apa yang dilakukan setiap
anggota masyarakat baik secara langsung
maupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap kehidupan
masyarakat sekitarnya. Besar
kecilnya pengaruh yang ditimbulkan
tergantung dari bentuk kegiatan
yang dilakukannya. Misalnya
seorang anggota masyarakat yang
tidak pernah mengikuti kerja
bakti tanpa alasan apa pun.
Jika orang tersebut perannya di tengah
kegiatan masyarakat hanya
sebagai warga biasa, mungkin pengaruh
yang ditimbulkan sebatas pada
munculnya pertanyaan, ada apa
dengan orang tersebut. Tetapi
jika orang tersebut merupakan tokoh
masyarakat, maka keresahan di
antara warga mulai nampak.
Munculnya keresahan tersebut
dapat mengancam keutuhan
masyarakat.
Dengan adanya pranata sosial
yang mengatur tentang berbagai
bentuk aktivitas manusia, maka
akan terwujudlah suasana
kehidupan yang harmonis.
b. Sebagai
sosial control
Memberikan pegangan kepada
masyarakat untuk mengadakan
sistem pengendalian sosial (social
control). Artinya menjadi
sistem pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku
anggotaanggotanya.
c.
Memberikan pedoman pada anggota masyarakat
Pranata sosial memberikan
pedoman pada anggota masyarakat.
Bagaimana mereka harus
bertingkah laku atau bersikap
dalam menghadapi masalah-masalah
di masyarakat, terutama yang
menyangkut kebutuhan.
Pranata sosial memberikan
arahan kepada setiap individu
mengenai bagaimana seharusnya
ia melakukan kegiatan dalam
memenuhi kebutuhannya, sehingga
tidak menimbulkan penyimpangan-
penyimpangan yang dapat
meresahkan masyarakat dan
mengganggu keharmonisan
masyarakat.
Seseorang dikategorikan
berperilaku menyimpang jika
aktivitas yang dilakukan tidak
sesuai dengan pranata sosial yang
ada. Misalnya mengenakan helm
termasuk salah satu norma dalam
pranata lalu lintas.
0 komentar:
Posting Komentar